Jakarta, 23 Februari 2012
Trio asal Bali, Superman Is Dead (SID), yang terdiri dari Bobby Kool (Lead vocal, guitar), Eka Rock (bass, backing vocal), dan JRX (drummer) siap memberikan kejutan untuk para penggemarnya. Merilis album dalam bentuk piringan hitam alias Long Play (LP). Ini tentu saja kejutan yang sangat langka. Jangankan merilis LP, memproduksi album saja bagi band-band jaman sekarang harus berpikir panjang.
SID pun siap mengukir prestasi sebagai band Indonesia pertama yang merilis LP dalam 3 Dekade terakhir.
Dan berikut komentar JRX atas kenekadannya merilis LP.
"Ini penghargaan terhadap diri sendiri atas kerja keras selama ini. Kami pantas dihargai mahal. Juga untuk mengejar estetika sekaligus mengikuti jejak band-band yang kami hormati."
JRX juga menegaskan bahwa album yang rencananya diluncurkan pada Maret 2012 ini jelas-jelas bukan projek komersial serta pekat merefleksikan kehendak untuk lepas dari pakem konvensional, seperti istilah JRX: band-major-label-kalau-bikin-album-the-best-of-harus-dalam-format-yang gampang-dijual.
Album LP ini diberi tajuk 1997-2009 untuk menggambarkan isi didalamnya berupa jajaran tembang rancak Superman Is Dead yang beredar diantara rentang waktu tersebut. Dicetaknya pun rencananya amat terbatas, hanya sekitar seribu keping. Adapun harga jualnya adalah Rp 350.000,- per keping. Sistem penjualan LP ini didasarkan pada mail order dengan memanfaatkan social media sebagai alat promosi yang strategis.
Dan apa komentar dari Jan Djuhana selaku Senior A&R Director dari Sony Music selaku label yang menaungi SID ini.
“SID adalah band punk rock yang saat ini paling berpengaruh di Indonesia. Popularitasnya merambah hingga Internasional. Mereka mempunyai fanbase besar dan loyal. Dari segi penjualan album, SID mencatat prestasi yang bagus. Bahkan hingga saat ini, ketika penjualan fisik semakin menurun, album-album SID masih terus diminati. Sony Music menghargai dan mendukung usaha SID dalam memberikan yang terbaik untuk karyanya. Dan kami yakin bahwa produk LP ini akan mendapat sambutan dari publik, terutama para penggemar SID yang loyal. LP ini dapat menjadi collectible item yang sangat bernilai harganya.”
SID memang tidak main-main dalam urusan penggarapan album ini. Selain urusan musik, yang tak kalah menarik adalah pembuatan artworknya.
”Yang seru adalah proses pencarian foto klasik suasana Kuta tahun 70-an yang kami pakai sebagai cover depan. Lumayan panjang prosesnya, minta ijin kesana kemari, belum lagi perancangan artwork-nya. Karena kami sadar ini mungkin akan menjadi proyek sekali seumur hidup. Kita ingin membuatnya se-solid mungkin agar nanti masuk ke level 'cult', layak dikoleksi dan mewakili Superman Is Dead as a whole band/sub-culture," tambah JRX.
Jadi tunggu apa lagi? Jadilah bagian dari sejarah dan ikuti terus perkembangannya dengan bergabung di Facebook page serta follow akun Twitter di : @SID_Official dan @SonyMusicID .
SID dan kepedulian terhadap lagu-lagu anak-anak
Seperti yang kita tahu bahwa anak-anak Indonesia di era sekarang ini sudah jarang mendengarkan lagu anak-anak seperti halnya generasi era 70 atau 80-an. Mereka lebih banyak mendengarkan musik-musik dewasa dengan lirik yang tidak sesuai dengan usianya. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Sony Music meluncurkan album kompilasi bertajuk Ambilkan Bulan. Album ini mengangkat kembali karya-karya besar dari pencipta lagu anak, almarhum A.T. Mahmud, yang diaransemen ulang dan dibawakan kembali oleh band dan penyanyi populer saat ini. SID ikut berperan dengan membawakan single berjudul Aku Anak Indonesia. Single yang sudah dirilis di bulan Desember 2011 itu dibawakan dengan gaya musik ala SID. Meskipun dibawakan dengan gaya musik punk rock, lagu ini tidak serta merta hilang esensinya sebagai lagu anak. Pesan lagu ini yang positif dan mengedepankan kebanggaan sebagai anak Indonesia adalah kampanye ampuh yang diharapkan bisa diterima dikalangan penggemar SID yang diantaranya adalah anak-anak.
No comments:
Post a Comment