BINAURALIS, Sebuah Notasi Tentang Komunikasi
Desember 2013, The Changcuters merilis VISUALIS, sebuah album pembuka trilogi yang bermain- main dengan berbagai bentuk simbol, permainan dan makna visual mencakup di dalamnya penggunaan teknologi augmented reality (yang kemudian beberapa tahun kemudian booming lewat game Pokemon Go).
Maret 2017 ini The Changcuters akhirnya merilis BINAURALIS. Album kedua dari trilogi sekaligus album ke-5 jika dirunut secara diskografi mereka.
Kalimat pembuka diatas terekam ketika mereka sedang membahas mengenai pola komunikasi generasi milenia yang sarat dengan texting.
Menjadi terbiasa mengobrol tanpa suara. Bercakap cakap lewat tulisan berbalut emoji. Suara pun tereduksi menjadi hanya sekedar kata - kata belaka. Sementara ada jutaan makna yang terkandung dalam suara yang tidak mungkin terwakili oleh 4 tanda baca (. , ! ?) walaupun ditambah berbagai simbol emoji.
Maka BINAURALIS adalah suatu interpretasi tentang suara. Sebuah dongeng audio yang terdiri dari 13 lagu bersahutan dari awal sampai akhir mengumandangkan cerita tentang suara, tentang asyiknya mendengarkan tanpa sajian visual.
Setiap lagu dibangun secara seksama dengan tujuan agar kelak para pendengar bisa berimajinasi mengenai suasana, adegan, cerita tentang lagu tersebut. Setiap lagu bisa menjadi pengalaman pribadi yang berbeda antara satu pendengar dengan yang lainnya. Karena inilah nikmatnya imajinasi yang lahir dari indra pendengaran. Setiap orang bisa saja memiliki interpretasi masing masing.
Mari dengarkan lirik lirik yang catchy, ringan dan nakal khas The Changcuters. Namun jika disimak lebih jauh mengandung dualisme makna yang sarat pesan. Nikmati juga lantunan musik ala The Changcuters masa kini. Sebuah struktur musik yang dibangun dari akar garage & mods dengan balutan sound rock n roll kekinian. Suatu ciri musik pendewasaan baru dari The Changcuters yang telah mereka rintis sebagai benang merah sejak dimulainya proyek trilogi mereka.
Lebih dari itu, dalam BINAURALIS ini setiap personel menyimpan berbagai simbol suara dalam setiap lagu. Baik itu lewat ketukan drum Erick, bisa juga dalam melodi dan riff riff gitar Qibil dan Alda atau pun lewat dentuman bass Dipa. Bahkan diamnya Tria pun bisa jadi adalah simbol yang layak dimaknai lebih jauh.
Semua simbol ini hanya bisa terungkap oleh para BINAURALIS, orang orang yang suka mendengar, mau menyimak, sudi merepetisi satu demi satu. Kalaupun tidak, nikmati sajalah. Pada akhirnya setiap lagu itu diciptakan untuk didengarkan, dinikmati untuk bersenang senang bersama, bukan untuk dipikirkan.
CD Binauralis yang merupakan Album ke-2 dari Trilogi The Changcuters ini cuma bisa kamu dapetin di 62 Outlet Texas Chicken yang tersebar di 26 kota diseluruh Indonesia. CD Binauralis dijual melalui Paket Texas Music terdiri dari 2 Ayam+2Nasi+2Pepsi 12oz+2 Pudding dan CD BINAURALIS dengan harga Rp.88,000 atau secara satuan dengan harga Rp.38,500.
CD Binauralis The Changcuters adalah CD Musik ke-15 yang dijual melalui Jaringan Outlet Texas Chicken, launching CD pada Maret 2017 ini menandai juga 33 Tahun hadirnya Texas Chicken di Indonesia.
I’ts Crunch Time !
No comments:
Post a Comment